Teknologi komunikasi (fiber optik, wireles)

1. Teknologi komunikasi fiber optik

Komunikasi serat optik merupakan suatu metode untuk mentransmisikan sebuah informasi dari satu tempat ke tempat yang lain dengan mengirimkan sinar atau cahaya melalui serat optik. Cahaya ini membentuk gelombang elktromagnetik yang dimana termodulasi untuk membawa informasi.[1]Komunikasi serat optik yang pertama kalinya dikembangkan pada tahun 1970an, serat optik ini telah merevolusi industri telekomunikasi serta menjadikannya peran penting dalam munculnyaera informasi. Karena keunggulannya, jika dibandingkan dengan transmisi listrik, sebagian besar dari serat optik telah menggantikan jaringan inti dari kawat tembaga di negara maju. Serat optik juga sudah digunakan oleh berbagai perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk mengirimkan sinyal telepon, komunikasi Internet, dan sinyal televisi kabel. Para peneliti di laboratorium Bell telah melakukan percobaan internet dan mencapai kecepatan lebih dari 100 petabit × kilometer per detik dengan menggunakan serat optik dalam berkomunikasi.[2]

Proses komunikasi serat optik meliputi beberapa langkah-langkah dasar sebagai berikut:

  1. Membuat sinyal optik yang melibatkan penggunaan pemancar,[3] biasanya dari suatu sinyal listrik
  2. Menyampaikan sinyal disepanjang fiber, memastikan bahwa sinyal tersebut tidak terlalu menyimpang atau lemah
  3. Menerima sinyal optik
  4. Mengubah menjadi sinyal lsitrik

Komponen komponen fiber optik

Cahaya pembawa informasi
Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi

Optical Transmitter (Pemancar)
Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya

Kabel Fiber optik

Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Kabel fiber optik biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan.

Optical regenerator / amplifier / repeater
Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat saja.

Optical receiver (Penerima)
Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya.

2. Teknologi komunikasi wireles

Telekomunikasi nirkabel adalah transfer informasi antara dua atau lebih titik yang tidak terhubung oleh penghantar listrik. Jarak bisa pendek, seperti beberapa meter untuk remote control televisi, atau sejauh ribuan atau bahkan jutaan kilometer untuk ruang-dalam komunikasi radio. Ini meliputi berbagai jenis tetap, mobile, dan portabel radio dua arah, telepon seluler, personal digital assistant (PDA), dan jaringan nirkabel. Contoh lain dari teknologi nirkabel termasuk GPS unit, pembuka pintu garasi atau pintu garasi, wireless mouse komputer, keyboard dan headset (audio), headphone, penerima radio, televisi satelit, siaran televisi tanpa kabel dan telepon.

teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet :
  • Infrared (IR)
  • Wireless Wide Area Network (Bluetooth)
  • Radio Frequency (RF)
  • Wireless Personal Area Network / Telepon Seluler (GSM/CDMA)
  • Wireless LAN (802.11)
Contoh Teknologi Wireless :
  1. Frekuensi Radio, merupakan salah satu perintis wireless, yang sekarang sudah banyak digunakan dalam teknologi selanjutnya seperti ponsel, bluetooth dan lainnya.
  2. Sinar Infra Merah atau Infra Red, sebelum dipakai di ponsel sebagai alat transmisi data, sudah dipakai dalam remote TV atau berbagai remote lainnya.
  3. Bluetooth, merupakan modifikasi dari frekuensi radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium cahaya. Bluetooth ini merupakan teknologi wireless standard pada ponsel yang berfungsi untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio sebesar 2,4 Ghz.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEKNOLOGI FIBER OPTIK DAN WIRELES

Kelebihan dan kekurangan menggunakan teknologi fiber optic antara lain:

Kelebihan:

  • Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
  • Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.
  • Kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio.
  • Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
  • Tidak berkarat.

Kekurangan:

  • Perawatan dan pemasangan sulit, jika terjadi kerusakan pada kabel fiber optic, maka harus memanggil orang yang sudah berpengalaman dan sudah ahli pada bidang tersebut.
  • Harga relatif mahal jika dibandingkan dengan kabel jenis lainnya seperti UTP /STP yang memiliki harga yang terjangkau.
  • Kabel fiber optic tidak bisa diletakkan di belokan yang sangat tajam, ini dikarenakan fiber optic menggunakan cahaya sebagai penghantar sinyal, jika kabel ditekuk maka cahaya akan bocor dan akan mengalir ke tekukkan tersebut.

Sementara itu teknologi wireless merupakan teknologi tanpa kabel yang mentransmisikan data melalui gelombang elektromagnetik. Kelebihan dan kekurangan menggunakan teknologi wireless antara lain:

Kelebihan:

  • Biaya pemeliharaan murah
  • Pembagunan jaringan cepat
  • Mudah dikembangkan
  • Mudah dan murah untuk direlokasi
  • Infrastruktur berdimensi kecil
  • Berbagi sumber file dapat dipindah-pindahkan dengan mudah tanpa menggunakan kabel.
  • Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah

Kekurangan:

  • Kualitas sinyal akan dipengaruhi oleh provokasi udara, artinya kualitas koneksi saat cuaca bagus akan berbeda dengan kualitas koneksi saat cuaca buruk (jika digunakan diluar gedung) dan akan dipengaruhi oleh batas-batas dinding gedung.
  • Mahal dalam investasi jika dibanding dengan menggunakan kabel.
  • Kemungkinan penyadapan koneksi lebih besar terjadi dibanding menggunakan media kabel.
  • Biaya peralatan mahal
  • Keamanan data rentan
  • Interferensi gelombang radio
  • Delay (kelambatan) yang sangat besar
  • Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel